2 Desember 2009
Kilas Balik 2009
Mengenang kembali kilas balik ka tangga seribu.
teu dimana-mana setiap kegiatan selalu diakhiri dengan makan, makan, makan dan nyatu..itulah indahnya hidup di pasawahan mumpung masih ada umur jadi kita nikmati bersama-sama, perjalanan kali ini dapat dikatakan tidak sesulit yang diperkirakan karena kami sudah siap untuk menghadapi segala rintangan yang ada belajar dari kegagalan menaklukan gunung mayit.Mungkin boleh dikatakan ini adalah jalan2 terakhir warga RW 12 karena setelah episode jalan2 ini tidak ada lagi kegiatan seperti ini, dna mungkin anda penasaran kenapa tidak ada lagi kegiatan jalan2 lagi ???ternyata dan ternyata ada kecembruan yang sangat tinggi dari para polisi dapur merespon jalan2 kali ini yaitu ???ahh kalau dilanjutkan bisa membuat heboh sekampung lagi mending saya tahan dulu ceritanya biar nanti saya lanjutkan kembali, sekarang mah kita bicarkan seluk beluk perjalanan kali ini.Berangkat dari pasawahan jam 8 pagi padahal di bewara diumumkan kalau keberangkatan jam 7 pas tapi itu tadi kebiasaan yang susah dihilangkan dari warga pasawahan selalu ngaret dalam setiap urusan waktu.Untuk perjalanan kali ini terpaksa kita memakai jasa dua unit angkot karena truk yang telah dipesan tidak kunjung datang, tapi walau bagaimanapun hiburan kali ini harus tetap dapat terlaksana.Singkat waktu dan ngirit ngetik kita telah sampai di pintu masuk Gardu Induk Cimaung banjaran menuju tangga seribu padahal kalau dihitung cuma 250 anak tangga..Ya Alloh indah sekali Engkau menciptakan alam ini hingga kami tak merasakan lelah ketika memulai pendakian.
ingat kata kata yang sering diucapkan para aktifis lingkungan hidup :
“Kau tebangi hutan, kau matikan ikan-ikan.
Setelah kita kelaparan baru kau sadari
Bahwa tak seorang pun
Yang bisa makan dari pohon uang.”
GREENPEACE
Itulah pentingnya kita melakukan acara ini untuk mengingatkan kita bahwa perlu sekali untuk menjada alam ini karena alam ini adalah anugerah Tuhan yang harus kita nikmati dan kita lindungi bersama dari kerusakan yang bisa menimbulkan bencana bagi manusia itu sendiri. okelah kembali ke topik pembicaraan tentang perjalanan ini,angin berhembus sedang dan langit masih biru ketika kami memulai perjalanan ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kolom Komentar :